Update Terbaru, Persija Vs Arema, Manahan Jadi 2 Sisi Koin bagi Macan dan Singo Edan

Update Terbaru, Persija Vs Arema, Manahan Jadi 2 Sisi Koin bagi Macan dan Singo Edan

Pertandingan big match Persija Jakarta vs Arema FC kian menarik dibumbui hubungan medan laga kedua tim dengan Stadion Manahan Solo, Minggu (17/10/2021) malam.

Dari satu sisi, Singo Edan, julukan Arema FC, sedang berusaha mengakhiri kutukan sulit menang di kandang Persis Solo itu.

Namun, di sisi Macan Kemayoran, julukan Persija, pertandingan di Stadion Manahan justru diharapkan menghadirkan tuah.

Winger Persija Riko Simanjuntak mengungkapkan, Solo adalah rumah kedua bagi Persija Jakarta.

Persija Vs Arema, Manahan Jadi 2 Sisi Koin bagi Macan dan Singo Edan


Sebab, Macan Kemayoran sering melaksanakan pertandingan di Solo dan banyak di antaranya yang berakhir manis.

Terakhir, Stadion Manahan Solo juga menjadi saksi kesuksesan Persija merengkuh gelar pramusim Piala Menpora. Tuah tersebut diharapkan hadir kembali saat menghadapi Arema FC.

"Belum lama ini kami juga meraih Piala Menpora di sini, tentunya ini menjadi motivasi dan semangat yang tinggi bagi kami," ujar Riko Simanjuntak.

"Namun, berbeda dengan Arema FC yang kami ketahui kurang baik saat berada di Solo. Jadi, ini memberikan motivasi bagi kami," tuturnya.

Lihat Foto

KOMPAS.com/Suci Rahayu

Pemain Persija Jakarta Riko Simanjuntak saat pertandingan pekan 1 Liga 1 2021-2022 melawan PS Sleman yang berakhir dengan skor 1-1 di Stadion Pakansari Bogor, Minggu (5/9/2021) malam.

Sementara itu, di sisi lain, Arema FC dibayangi kutukan Stadion Manahan. Tim berjuluk Singo Edan tersebut terkenal sulit menang saat bertanding di stadion kebanggaan masyarakat Kota Surakarta itu.

Terakhir, skuad Singo Edan gagal total pada Piala Menpora 2021 yang membuat tim banjir kritik dan tekanan dari pendukungnya sendiri.

Pelatih Arema FC Eduardo Almeida pun sudah mendengar mengenai kutukan Arema FC di Stadion Manahan, tetapi tidak mau ambil pusing.

Dia menanamkan kepada pemain bahwa masa lalu hanyalah sekadar cerita lampau, tidak lebih.

Tim harus berpikir realistis dan menatap ke depan sebab ada cerita baru yang harus diukir.

"Saya tahu ada masa lalu yang kurang menyenangkan, tetapi sesuai yang saya katakan, kami harus melupakan masa lalu dan fokus untuk menatap masa depan," ucap pelatih asal Portugal itu.

Eduardo Almeida merasa sejarah itu sudah tidak relevan untuk menjadi patokan. Sebab, saat ini tim mengalami perubahan dan semakin kuat dengan anggota skuad yang baru.

Lawan-lawan yang dihadapi pun juga bukanlah lawan yang dihadapi Arema FC dulu.

"Ini adalah pertandingan yang baru, musim yang baru, dan kompetisi yang baru, jadi kami harus berpikir sesuai itu," ucap pelatih berusia 43 tahun itu.

"Kita lupakan masa lalu dan mencoba memberikan yang terbaik untuk pertandingan besok," ujarnya.

Lihat Foto

KOMPAS.com/Suci Rahayu

Pemain Arema FC masuk lapangan saat melawan Bhayangkara FC pada laga pekan 2 Liga 1 2021-2022 yang berakhir dengan skor 1-1 di Stadion Pakansari Bogor, Minggu (12/9/2021) sore.

Pola pikir yang ditanamkan oleh Eduardo Almeida pun ditangkap dengan baik oleh kapten tim Arema FC, Johan Ahmad Farizi.

Dia menilai bahwa kekalahan pada masa lampau tidak lebih dari cerita lalu yang menghadirkan pelajaran. Terpenting adalah saat ini fokus untuk membuat cerita baru.

"Itu jadi motivasi kami untuk memperoleh hasil yang terbaik," katanya.Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Update Terbaru, Kata Lionel Messi Soal Gelar Individu di Copa America 2021

Film Debut Irene Red Velvet, Double Patty Tayang Februari

Desain Spanduk Isra Mi'raj Cdr Terbaru 2021